Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility
Prosedur Pengaduan

SYARAT DAN TATA CARA PENGADUAN

Mengacu kepada Lampiran Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 076/KMA/SK/VI/2009 tanggal 4 Juni 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Penanganan Pengaduan di Lingkungan Lembaga Peradilan, berikut ini diuraikan Syarat dan Tata Cara Penyampaian Pengaduan.

   DISAMPAIKAN SECARA TERTULIS :

  1.   Pengaduan hanya dapat diterima dan ditangani oleh Mahkamah Agung, Pengadilan Tingkat
        Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama apabila disampaikan secara tertulis oleh Pelapor;

  2.   Pelapor    dianjurkan    untuk    menggunakan    formulir   khusus   untuk   menyampaikan 
        pengaduannya,   baik  dalam  bentuk  cetak maupun  elektronik  di situs resmi  Mahkamah
        Agung.  Meskipun demikian, pengaduan yang tidak menggunakan formulir khusus tersebut
        tetap akan diterima dan dapat ditindaklanjuti;

  3.   Dalam hal  Pelapor memiliki kesulitan untuk membaca dan menulis,  petugas di Mahkamah 
        Agung  atau  Pengadilan akan membantu menuangkan pengaduan yang ingin disampaikan
        Pelapor secara tertulis dalam formulir khusus pengaduan.         

   MENYEBUTKAN INFORMASI YANG JELAS

   Untuk  mempermudah  penanganan dan tindak lanjut terhadap pengaduan yang disampaikan,
   Pelapor diharapkan dapat menyebutkan secara jelas informasi mengenai :
       1.   Identitas Aparat yang dilaporkan, termasuk jabatan, serta satuan kerja atau pengadilan
             tempat Terlapor bertugas;
       2.   Perbuatan yang dilaporkan;
       3.   Nomor perkara,  apabila perbuatan yang diadukan berkaitan dengan pemeriksaan suatu
             perkara; dan
       4.   Menyertakan   bukti   atau   keterangan   yang   dapat   mendukung   pengaduan   yang
             disampaikan. Bukti atau keterangan ini termasuk nama, alamat dan nomor kontak pihak
             lain yang dapat dimintai keterangan lebih lanjut untuk memperkuat pengaduan Pelapor.
       5.   Pelapor   sedapat   mungkin   diharuskan  untuk   mencantumkan  identitasnya.  Namun
             demikian selama informasi dalam pengaduan  yang  disampaikan  benar  dan  memiliki
             dasar   yang   kuat,   pengaduan    yang   tidak  mencantumkan   identitas  akan   tetap
             ditindaklanjuti oleh Mahkamah Agung.

   TATA CARA PENGIRIMAN :

   1.  Pengaduan ditujukan kepada:
        •  Ketua  atau   Wakil  Ketua  pada  Pengadilan Tingkat Pertama  atau  Pengadilan  Tingkat
           Banding dimana Terlapor bertugas; atau

        •  Ketua Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non-Yudisial, atau Ketua Muda Pengawasan
           dengan tembusan kepada Kepala Badan Pengawasan.

   2.  Apabila pengaduan dikirimkan melalui pos dalam amplop tertutup,  maka  harus disebutkan
        secara   jelas   bahwa  isi  amplop  tersebut  adalah  pengaduan  dengan  menuliskan  kata
        " PENGADUAN pada Pengadilan" pada bagian kiri atas muka amplop tersebut. 

   ALAMAT PENGIRIMAN PENGADUAN :

    1.  Mahkamah Agung Republik Indonesia
         Jalan Medan Merdeka Utara No. 9 - 13,
         Jakarta Pusat 10110
         Telp. (021)  3843348, 3810350, 3457661

    2.  Badan Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesiaa
         
Jalan Jenderal Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Cempaka Putih Timur
         Jakarta Pusat 13011
         Telp. (021) 29079177, 29079274 

    3.  Pengadilan Tinggi Surabya
         Jl. Sumatera No. 42, Gubeng, Surabaya, 60281
         Telp. (031) 5024408 Fax. (031) 5036995 - 5014755

    4.  Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri Kelas IA
         Jalan Pamenang No 60 Kediri
         Jawa Timur. 64101
         Telp. / Fax (0354) 682056      
         Email : mail@pn-kedirikab.go.id

 

Hak-Hak Pelapor

  1. Mendapatkan perlindungan kerahasiaan identitasnya;
  2. Mendapatkan kesempatan untuk dapat memberikan keterangan secara bebas tanpa paksaan dari pihak manapun;
  3. Mendapatkan informasi mengenai tahapan laporan pengaduan yang didaftarkannya;
  4. Mendapatkan perlakuan yang sama dan setara dengan Terlapor dalam pemeriksaan.

 

Hak-Hak Terlapor

  1. Membuktikan bahwa ia tidak bersalah dengan mengajukan saksi dan alat bukti lain;
  2. Meminta Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dirinya.

 

Hak-Hak Mahkamah Agung dan Badan Peradilan

  1. Merahasiakan kesimpulan dan rekomendasi Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada pihak Terlapor, Pelapor, dan pihak-pihak lain selain kepada pejabat yang berwenang mengambil keputusan;
  2. Menentukan jangka waktu yang memadai untuk menangani suatu pengaduan berdasarkan tingkat kesulitan penanganan dalam hal jangka waktu yang ditetapkan dalam pedoman ini terlampaui.

Selengkapnya:

Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 076/KMA/SK/VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Penanganan Pengaduan di Lingkungan Lembaga Peradilan

 

Khusus untuk aparatur Mahkamah Agung RI dan Badan Peradilan di bawahnya, pengaduan dapat disampaikan melalui layanan pesan singkat (SMS) berisi uraian singkat mengenai hal yang dilaporkan/diadukan dengan mencantumkan nomor telepon yang dapat dihubungi dan disampaikan kepada Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI dengan nomor telepon 085282490900 dengan format: Nama pelapor#NIP#satker#ibukota provinsi#nama terlapor#isi pengaduan.

Selengkapnya:

Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 216/KMA/SK/XII/2011 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Melalui Layanan Pesan Singkat (SMS)

x